Laman

Senin, 21 Juni 2010

TUGAS KELOMPOK

KELOMPOK EMPAT
Rizky Aprillia (224307034)
Imam Kurniawan (224307035)
Wahyu Tri Sutejo (224307037)
Rio Rizky Magfirah (224307038)


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah
Negara Indonesia sebagai negara kepulauan dalam rangka mencapai tujuan citacitanya seperti yang ditetapkan dalam konsep wawasan nusantara memerlukan sarana transportasi yang mantap. Salah satu sarana transportasi yang memegang peranan penting adalah angkutan laut. Keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil serta sebagian besar lautan memungkinkan pengangkutan dilakukan melalui negara dapat dijangkau. Adanya tiga jalur pengangkutan ini mendorong penggunaan alat pengangkutan modern yang digerakkan secara mekanik.Kemajuan bidang pengangkutan terutama yang digerakkan secara mekanik akan menunjang pembangunan diberbagai sektor, salah satunya sektor perdagangan, pengangkutan mempercepat penyebaran perdagangan, barang kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan pembangunan sampai keseluruh pelosok tanah air. Pelabuhan adalah sebuah terminal dan wilayah tempat kapal-kapal berlabuh dan menunggu giliran merapat ke dermaga dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Selain itu pelabuhan juga sebagai tempat kapal-kapal melakukan berbagai kegiatan bongkar muat. Pelabuhan sangat penting peranannya di dunia pelayaran, peranan utama dari pelabuhan antara lain :
1. Tempat proses bongkar muat barang dan naik turunnnya penumpang.
2. Mendukung pelayanan kebutuhan kapal.
3. Membantu sektor pertumbuhan industry.
4. Penghubung intermoda transportasi (mata rantai transportasi)
Proses kegiatan penyandaran kapal sangat di pengaruhi oleh kelangsungan operasional kapal selama di pelabuhan. Maka dari itu demi terciptanya efisiensi waktu maka kapal tidak perlu menunggu terlalu lama untuk penyandaran kapal dan melakukan kegiatan di perairan pelabuhan dan dari sana barang-barang yang telah di bongkar ke atas tongkang akan di antar ke gudang, begitu juga sebaliknya untuk barang yang akan di muat di atas kapal.
Selain itu faktor dari sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam kegiatan bongkar muat kapal karena pada saat melakukan kegiatan bongkar muat jika para pekerjanya tidak professional maka kapal yang datang dan juga berangkat akan mengalami keterlambatan yang dapat mengakibatkan kedatangan maupun keberangkatan kapal tidak sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan mengemukakan dalam bentuk sebuah skripsi dengan judul : “ ANALISIS HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PENANGANAN BONGKAR MUAT PADA PT. ( PERSERO ) SAMUDRA INDONESIA”

B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
a. Masalah kurang efektifnya sumber daya manusia pada penanganan bongkar muat.
b. Masalah kurangnya pengendalian intern sumber daya manusia pada penanganan bongkar muat.
c. Adanya masalah keterlambatan dalam penanganan bongkar muat
d. Adanya masalah keterlambatan dalam pemanduan kapal.
e. Terjadinya persaingan harga yang ketat antara perusahaan pelayaran.
f. Terjadinya keterlambatan kapal mempengaruhi ketepatan pengiriman barang pada consignee.


2. Pembatasan Masalah
Mengacu pada identifikasi masalah, maka penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini hanya pada masalah tentang pengendalian intern sumber daya manusia terhadap penanganan bongkar muat pada PT. Samudra Indonesia cabang Semarang.
3. Pokok Masalahan
Berdasarkan batasan masalah, maka pokok permasalahan skripsi ini adalah :
a. Bagaimana pengendalian intern sumber daya manusia pada PT. ( Persero ) Samudra Indonesia?
b. Bagaimana penanganan bongkar muat pada PT. (Persero ) Samudra Indonesia?
c. Bagaimana pengendalian intern sumber daya manusia terhadap penanganan bongkar muat pada PT. ( Prsero ) Samudra Indonesia?
C. Tujuan dan manfaat penelitian
1. Tujuan penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah untuk :
a.Untuk mengetahui pengendalian intern sumber daya manusia pada PT.( Persero) Samudra Indonesia.
b.Untuk mengetahui penanganan bongkar muat pada PT.( Persero )Samudra Indonesia.
c.Untuk mengetahui pengaruh pengendalian intern sumber daya manusia terhadap penanganan bongkar muat pada PT. (Persero ) Samudra Indonesia.
2. Manfaat Penelitian ini di harapkan berguna bagi :
a. Penulis, merupakan suatu pengalaman dalam mengimplementasikan teori sehingga menambah ilmu pengetahuan dan sebagai syarat penyelesaian studi.
b. Bagi lembaga ( STMT Trisakti ), sebagai informasi tambahan mengenai sisitim pengendalian sumber daya manusia terhadap proses bongkar muat pada PT. ( Persero) Samudra Indonesia, serta dapat di pergunakan dan bermanfaat sebagai data dokumentasi perpustakaan STMT Trisakti.
c. Bagi PT ( Persero ) Samudra Indonesia sebagai informasi atau masukan bagi perusahaan dari hasil penulisan ini dapat berguna untuk keperluan peningkatan penanganan bongkar muat barang.
D. Metodologi Penelitian
1. Metodologi penelitian yang di terapkan dalam pengumpulan data penunjang untuk memperoleh data, baik data primer maupun data sekunder dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakn dua macam metode penelitian dalah sebagai berikut :
a. Riset Lapangan ( field research )
merupakan pengambilan data sekunder yang langsung di peroleh dan di olah oleh PT. (Persero) Samudra Indonesia. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian langsung(field -Research ) sehingga dapat memperoleh data ini secra langsung melalui :
a. Wawancara dengan pihak terkait di perusahaan. Dalam hal ini penulis mengadakan Tanya jawab kepada pihak operasional mengenai masalah ( obyek ) yang di teliti.
b. Kuisioner ( angket ) yang di bagikan ke beberapa karyawan.
c. Observasi berdasarkan dokumen yang ada pada perusahaan yang berhubungan dengan pencatatan pembiayaan.
B. Riset Kepustakaan ( Library Research )
Data sekunder adalah data yang di peroleh dari riset kepustakaan ( library research ) Merupakaan pengambilam literature, buku-buku yang terkait dengan variable penelitian.
2. Metode Analisis Data
Dalam mengukur data yang di peroleh dari responden, penulis melakukan cara berikut :
1. Data melalui wawancara dan kuisioner diolah sesuai dengan hasil wawancara yang di dapatkan.
2. Data dokumentasi di dapat berdasarkan dokumen-dokumen yang di berikan oleh perusahaan.
Data Primer
Data diolah dengan menggunakan skala likert
Alternatif Penelitian Nilai
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono (2005:87)
Adapun metode analisis data yang digunakan oleh penulis untuk memecahkan masalah adalah sebagai berikut :
a. Analisis Regresi Linier Sederhana
Y = a+bX
Keterangan :
a = bilangan tetap (konstanta)
X = variabel bebas (independent variable)
Y = variabel terikat (dependent variable)
Dimana untuk mencari a dan b :
a = Y – bX
b = n∑XY-∑X∑Y
n∑X2-(∑X)2

b. Analisis Koefisien korelasi, Product moment (Sugiyono 1999:186)
Untuk mengetahui hubungan antara variable X (variabel bebas) dengan variabel Y
(variabel terikat ). Apakah kedua variabel tersebut memepunyai hubungan dan seberapa besar hubungan tersebut, dirumuskan :
r = n.∑XY-∑X.∑Y
√n ∑X2-(∑X)2√∑Y2-(∑Y)2

Kesimpulan r
- r = 0 atau mendekati nol tidak ada hubungan anatara X dan Y atau hubungan sangat lemah sekali
- r = +1 atau mendekati +1 ada hubungan anatara X dan Y sangat kuat dan positif
- r = -1 atau mendekati -1 ada hubungan anatara X sanagat kuat dan negatif















E. Sistematika Penulisan
Pada bagian ini penulis akan memberikan garis besar uraian dari skripsi ini yang terdiri dari 5 (lima) Bab yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dikemukakan adalah mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, hipotesis, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN DAN TEORI
Pada bab ini dikemukakan mengenai pengendalian intern sumber daya manusia terhadap bongkar muat.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini dikemukakan sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi manajemen, bidang usaha dan fasilitas perusahaan.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini yang dibahas adalah masalah-masalah yang diungkapkan dalam perumusan masalah.
BAB V PENUTUPAN
Pada bab ini berisi kesimpulan dari bab IV yaitu analisis dan pembahasan, sedangkan saran disesuaikan dengan pembahasan dari rumusan masalah dan hasil pemecahan atau solusi pada analisis dan pembahasan.




BAB II
LANDASAN TEORI

A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu to manage yang artinya mengatur dan mengelola. Secara teknis, manajemen diartikan sebagai kiat atau gabungan antara seni dan ilmu yang mengatur atau mengelola semua sumber daya yang dimiliki informasi agar tujuan organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif.
Mengenai hal ini, manajemen menurut Hasibuan (2005:2) adalah “Ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber – sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Sedangkan Sisamora (2003:4) mengungkap bahwa manajemen sumber daya manusia (human resource management) adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan manajemen sumberdaya manusia juga menyangkut disain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan kaarir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan, dan hubungan ketenaga kerjaan yang baik.
2. Sumber Daya Manusia
Sumber daya merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam suatu organisasi, meliputi semua orang yang meliputi aktivitas, secara umum sumber daya yang terdapat dalam suatu organisasi bisa dikelompokan dalam dua macam, yakni:
a. Sumber daya manusia (human resources)
b. Sumber daya non manusia (non-human resources), yang termasuk dalam
kelompok sumberdaya non manusia ini antara lain modal, mesin, teknologi bahan – bahan (material), dan lain – lain.

Menurut Hasibuan (2005:244), perencanaan sumber daya manusia akan dapat dilakukan dengan baik dan benar jika perencanaannya mengetahui apa dan bagaimana sumber daya manusia atau man power merupakan kemampuan yang dimiliki setiap manusia. Sumber daya manusia atau manusia menjadi unsur pertama dan utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang handal atau canggih tanpa peran aktif sumber daya manusia tidak berarti apa – apa.
Menurut Hasibuan (2005:244), sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan ingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
3. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan. Unsur manajemen sumber daya manusia adalah manusia yang merupan tenaga kerja pada perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan (2005:9), adalah “ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat”.
4. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah fungsi yang berhubungan dengan mewujudkaan tertentu melalui kegiatan orang – orang. Hal ini berarti bahwa sumber daya manusia berperan penting dan dominant dalam manajemen.
Manajemen memegang penting dalam perusahaan. Fungsi – fungsi manajemen dalam perusahaan adalah segala sesuatu yang harus dijalankan guna mencapai maksud dan tujuan perusahaan.
Menurut Hasibuan (2005:21), fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi :
a) Perencanaan
Perncanaan (human resources planning) adalah merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan efektif serta efisien dalam membantu diterwujudnya tujuan. Perencanaan ini untuk menetapkan program kepegawaian.

b) Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integritas dan koordinasi, dalam bagan organisasi (organization chart). Organisasi yang baik akan membantu tercapainya tujuan secara efektif.
c) Pengarahan
Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahan, karyawan dan masyarakat. Pengarahan dilakukan oleh pimpinan dengan kepemimpinannya, memerintah bawahan agar mau mengerjakan semua tugasnya dengan baik.
d) Pengendalian
Pengendalian (controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai rencana. Apabila terdapat penyimpangan atau kesalahan, diadakan tindakan perbaikan atau penyempurnaan rencana. Pengendalian karyawan ini meliputi kehadiran, kedisplinan, perilaku, kerjasama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga lingkungan pekerjaan.
e) Pengadaan
Pengadaan (procrument) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pengadaan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan.
f) Pengembangan
Pengembangan (development) adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual dan model karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
g) Kompensasi
Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi kerjanya, layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya serta berpedoman pada batas upah minimumpemerintah dan berdasarkan interna dan eksternal konsistensi.


h) Pengintegrasian
Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perushaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. Pengintegrasian merupakan hal terpenting dalam manajemen sumber daya manusia, karena mempersatukan dua kepentingan yang bertolak belakang.
i) Pemeliharaan
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan, agar karyawan tetap bekerja sama sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahterannyang didasarkan pada kebutuhan sebagian besar karyawan.
j) Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang terpenting demi terwujudnya tujuan yang maksimal. Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untukmentaati peratuan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.
k) Pemberhentian
Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari satu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keiginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab- sebab lainnya. Pelepasan ini diatur oleh Undang- Undangan Nomor 12 tahun 1964.

B. Pengertian Pengendalian Intern
Suatu organisasi yang baik, harus memiliki pengendalian yang berguna bagi manajemen agar kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh factor manusia baik disengaja ataupun yang tidak disengaja akan dapat ditekan seminimal mungkin sehingga dapat mengarah pada tercapainya tujuan perusahaan. Pada dasarnya pengendalian intern ini diperlukan dalam suatu perusahaan sebagai alat bantu manajemen, terutama pimpinan untuk menguasai setiap tahap kegiatan perusahaannya.
Beberapa pengertian pengendalian intern menurut para ahli ekonomi, seperti menurut Nugroho (2001:18) mengatakan bahwa: “Pengendalian intern adalah suatu pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan.”
Menurut Romney yang diterjemahkan oleh Dewi (2004:229) Pengertian pengendalian intern adalah “Rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga asset, memberikan informasi yang akurat dan handal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang ditetapkan.”
Menurut Mulyadi (2001:163), “Pengendalian intern meliputi struktur organiasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayan organisasi, mengecek ketelitian dan kehandalan data.”

C. Tujuan Pengendalian Intern
1. Ada beberapa tujuan pengendalian menurut Susanto (2001:58) yaiu :
a. Mengamankan harta kekayaan perusahaan.
b. Menguji ketelitian dan kebenaran data perusahaan.
c. Meningkatkan data efisiensi operasi perusahaan.
d. Ketaaatan pada kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pemimpin perusahaan.
Sedangkan menurut Warren yang diterjemahkan oleh Farahmita (2005:236) “Pengendalian intern dapat melindungi aktiva dari pencurian, penggelapan, penyalahgunaan, atau penempatan aktiva pada lokasi yang tidak tepat.”
Dari urian diatas terlihat bahwa tujuan pengendalian intern memberikan suatu dampak yang baik dalam suatu pemerosesan informasi dan sangat membantu dalam menyajikan suatu informasi yang sangat akurat sehingga dalam pengendalian arus data informasi terdapat suatu aliran yang teratur.
2. Unsur-unsur Pengendalian intern
Manajemen bertanggung jawab untuk merancang dan menerapkan lima unsur pengendalian untuk mencapai tujuan internal. Menurut Warren yang diterjemahkan oleh Frahmita (2005:237) ada lima unsur pengendalian, yaitu :
a. Lingkungan pengendalian
b. Penilaian resiko
c. Prosedur pengendalian
d. Pemantauan
e. Informasi dan komunikasi

Menurut Susanto (2001:60) unsur yang menunjang pelaksanaan pengendalian yang baik adalah sebagai berikut :
a. Adanya struktur organisasi yang menggabarkan pemisahan fungsi dan pekerjaan yang tepat. Fungsi-fungsi yang harus dipisahkan adalah :
a) Fungsi penguasaan atau operasi
b) Fungsi pencatatan
c) Fungsi penyimpanan
d) Fungsi pengawasan
b. Sistem pemberian wewenang dan prosedur pencatatan
Salah satu cara untuk pengedalian harta, hutang, pendapatan dan biaya adalah melalui pemberian wewenang dengan batas-batas kewajaran yang telah ditetapkan.
c. Unsur pelaksanaan yang wajar (praktek yang sehat)
Dalam unsur ini system dan prosedur yang telah ditetapkan selayaknya harus ditaati oleh setiap petugas di dalam perusahaan.
d. Unsur kualitas pegawai
Pengendalian intern akan berfungsi dengan baik apabila petugas yang melaksanakan tugasnya memiliki kecakapan berdasarkan pengalaman dan pendidikan dengan kualitas yang sesuai dengan tugasnya.
e. Bagian pengawasan intern
Bagian pengawasan intern mempunyai peranan utama untuk menilai apakah system dan prosedur yang sekarang berjalan masih sesuai denga yang ditetapkan sebelumnya pada situasi kondisi yang berkembang saat ini.
3. Ciri-ciri pengendalian intern
Menurut sofyan (2001:103) dalam merumuskan system pengawasan intern yang baik menggunakan beberapa syarat yaitu :
a. Pegawai
a. Pemisahan fungsi
c. Pelaksanaan transaksi
d. Pemakain terhadap harta perusahaan
e. Perbandingan anatara pencatatan dan fisik harta
Pengendalian-pengendalian yangdisebut diatas. Harus dilakukan karena pengendalian intern dilakukan untuk menunjang tercapainya berbagai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
D. Bongkar Muat
a. Pengertian Bongkar Muat
Menurut keputusan Menteri Perhubungan No: KM 33 tahun 2001 pasal 1 ayat 22 “kegiatan bongkar muat adalah kegiatan membongkar dan memuat barang dari dan ke atas kapal meliputi kegiatan pembongkaran barang dari palka kapal ke atas dermaga di lambung kapal atau sebaliknyan (stevedoring), kegiatan pemindahan dari dermaga di lambung kapal ke gudang atau lapangan penumpukan atau sebaliknya (cargodoring) dan kegiatan pengambilan barang dar gudang atau lapangan dibawa keatas truk atau sebaliknya (receiving delivery).”
Menurut suyono (2005:320) kegiatan bongkar muat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu :
a. Stevedoring
Stevedoring adalah jasa bongkar/muat dari/ke kapal, dari/ke dermaga, tongkng, gudang, truk atau lapangan dengan menggunaka derek kapal atau alat bantu pemuatan lainnya. Orang yang bertugas mengurus bongka muat kapal disebut sebagai stevedore, stevedore yang bertugas di kapal di sebut sebagai stevedore kapal, sedangkan stevedore yang bertugas di darat disebut sebagai quay superviso.
b. Cargodoring
Cargodoring adalah pekerjaan melepaskan barang dari tali atau jala-jala di dermaga dan mengangkut dari dermaga ke gudang atau lapangan penumupkan selanjutnya menyusun di gudang atau lapangan penumpukan atau sebaliknya.
c. Storage operation
Storage operation adalah merupakan suatu usaha menyusun dan menyimpan muatan dalam gudang atau lapangan penumpukan yang tersedia disebut terminal pelabuhan.
d. Receiving/Delivery (penerimaan/penyerahan)
Receiving/Delivery adalah pekerjaan mimindahkan barang dari timbunan atau tempat penumpukan di gudang atau lapangan penumpukan dn menyerahkan sampai tersusun diatas kendaraan di pintu gudang atau lapangan penumpukan atau sebaliknya.
b. Pelaksanaan Kegiatan Bongkar Muat
Menurut Arwinas Dirgahayu (1999:82) terdapat tiga fakto utama yang diperlukan dan memegang peranan penting dalam kegiatan bongkar muat, yaitu :
a. Peralatan
b. Buruh
c. Metode atau system
Ketiga faktor tersebut harus telaah dipersiapkan sebelum kedatangan kapal sehingga pada saat kegiatan akan dimulainsemua faktor tersebut telah siap dan tidak menyebabkan banyak waktu yang terbuang.
Selanjutnya Arwinas mengatakan, tujuan atau sasaran dari kegiatan bongkar muat adalah :
a. Melaksanakan bongkar secepatnya (produktif)
b. Menghindari resiko kerusakan terhadap barang, peralatan dan kecelakaan serendah mungkin.
c. Melaksanakan seluruh perencanaan bongkar muat sebagaimana tertera pada stowage plan (perencanaan penyimpanaan barang/pergudangan barang).
d. Menghasilkan stabilitas kapal yang aman.
e. Menghindari terjadinya long hatches, over hatches dan long distance
Untuk mewujudkan pelaksanaan proses bongkar muat secara cepat (produktivitas tinggi) terdapat faktor-faktor yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Kesiapan peralatan perlengkapan bongkar muat (forklift, derk kapal dan derek darat, dan perlengkapan bantu lainnya)
b. Kesiapan dan keterampilan buruh dan penggunaan buruh yang tepat
c. Peranan supervisior/foreman
d. Stowage plan yang baik
e. Kesiapan barang untuk muat
f. Kemasan yang baik
























DAFTAR PUSTAKA

Amir M.S ; Ekspor Impor Teori dan Penerapannya, (1993), Jakarta.
Arwinas Dirgahayau ; Petunjuk Penanganan Kapal dan Barang di Pelabuhan Indonesia II, (1999), Jakarta.
Fess, Warren Reeve, (2005), Pengantar Akuntansi, Edisi Dua Puluh Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Refisi Cetakan Ketujuh, Bumi Aksara, Jakarta.
Mulyadi, (2001), Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.
Susanto, (2001), Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kesembilan, Salemba Empat, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar